Minggu, 05 Februari 2012

GEMPA BUMI


Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik4. Gelombang ini menjalar menjauhi fokus3 gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak.

Dibawah ini merupakan beberapa macam gempa bumi:
1)Tektonisme
Seperti telah dijelaskan, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakangerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Gerakangerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.

Pelengkungan: lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin.

Lipatan           : lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk lipatan. Punggung lipatan disebut antiklinal. Lembah lipatan disebut sinklinal.

Patahan           : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar.

Retakan: terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retak- retak.

2) Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.

Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:
(1)   kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
(2)   kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil
(3)   berbagai bentuk gunung api.
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
(1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi
berupa batuan beku.
(2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
(3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.
(4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.
3) Seisme
Bila tumpukan energi di daerah penunjaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Getaran ini disebut gempa bumi atau seisme. Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut.
a)      Klasifikasi Gempa
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1)    Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
(2)    Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
(3)    Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.
(1)   Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
(2)   Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis. Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
a.       Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
b.      Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
c.       Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.
(1)   Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
(2)   Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
(3)   Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.

Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.
(1)   Gempa daratan: episentrumnya di daratan.
(2)   Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan tsunami.
b)      Pengukuran Gempa Bumi
Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:
(1)   gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
(2)   gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
(3)   gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat
Rumus mencari episentrum:
Δ =  (S – P) – 1’ x 1000 km
Δ = jarak episentrum
S = gelombang sekunder
P = gelombang primer
1’= 1 menit
Contoh soal :
Jika dari stasiun gemp tercatat gelombang primer (P) terjadi pukul 05.36’.12” WIB dan gelombang sekunder (S) terjadi pukul 05.42’.42” WIB , maka jarak episentrumnya adaah … .
Jawab :
Δ = (S – P) – 1’ x 1000 km
    = {(05.42’.42” - 05.36’.12” )}- 1’ x 1000km
    = 6’30” – 1’ x 1000 km
    = 5’30” x 1000km
   = (5’x1000) + (30”/60”x1000)
   = 5000+500
   = 5.500km.
Jadi jarak episentrum gempa adalah 5.500km.
c)      Kekuatan Gempa
Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur tanah, dan struktur bangunan. Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.

1.      Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2.      Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.
3.      Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
4.      Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
5.      Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
6.      Jika kamu berada di dalam mobil: Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil.
7.      Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
8.      Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

Sumber : http://merapi.vsi.esdm.go.id (dengan penyesuaian)
Kosa kata:
1.        Magnitudo – banyaknya energi yang dilepas pada suatu gempa yang tergambar dalam besarnya gelombang seismik di episenter. Besarnya gelombang ini tercermin dalam besarnya garis bergelombang pada seismogram.
2.        Episenter – titik di permukaan bumi tepat di atas fokus atau sumber gempa, dinyatakan dalam lintang dan bujut, Hyposenter=parameter sumber gempa bumi yang dinyatakan dalam waktu terjadinya gempa, lintang, bujur dan kedalaman sumber)

3.        Fokus – sumber gempa di dalam bumi, tempat batuan pertama patah.

4.        Gelombang seismik – getaran gempa yang menjalar di dalam dan dipermukaan bumi dengan cara longitudinal dan transfersal.

5.        Intensitas – besarnya goncangan dan jenis kerusakan ditempat pengamatan akibat gempa. Intensitas tergantung dari jarak tempat tersebut dari  hyposenter.

6.        Kerak bumi – lapisan atas bumi yang terdiri dari batuan padat. Baik tanah di daratan maupun di dasar laut termasuk kerak bumi.

7.        Litosfir – lapisan paling atas bumi yang hampir seluruhnya terdiri dari batuan padat. Lapisan ini termasuk kerak bumi dan (sebagian) mantel atas

8.        Mantel – Lapisan di bawah kerak bumi yang tediri dari mantel atas dan mantel bawah.

9.        Lempeng Tektonik - bagian dari litosfir bumi yang padat atau rigid. Lempeng-lempeng tektonik ini senantiasa bergerak dengan lambat, terapung diatas mantel.

10.    Seismograf – peralatan yang menggambarkan gelombang gempa yang datang di stasiun pengamat.

11.    Seismogram – catatan tertulis dari getaran bumi yang dihasilkan oleh seismograf.

12.    Seismologist – ilmuwan yang mempelajari gempa

13.    Skala Mercalli – suatu ukuran subyektif kekuatan gempa dikaitkan dengan intensitas-nya

14.    Skala Richter – suatu ukuran obyektif kekuatan gempa dikaitan dengan magnitudo-nya

15.    Sesar – patahan atau pemisahan batuan, umumnya di antara dua atau lebih plat tektonik



1 komentar: